The 4-Hour Workweek (Timothy Ferris)
2 min read

The 4-Hour Workweek (Timothy Ferris)

Buku ini membuat saya mengerti dan menyadari bahwa meng-efektivitaskan waktu itu mungkin dilakukan bahkan dengan hasil yang tetap produktif.

Gambaran buku ini dalam 3 kalimat

  1. Meng-efektivitaskan waktu dengan bekerja dalam beberapa jam saja dalam sehari atau seminggu sangat mungkin dilakukan.
  2. Buku ini memuat banyak referensi lembaga, applikasi, perusahaan, virtual assistant yang berguna dan membuat goal 4 Hours WorkWeek bisa terwujud.
  3. Efektivitas waktu yang dihabiskan dapat meningkatkan kualitas hidup. Sehingga hidup bukan lagi tentang hanya bekerja. Tapi menjalani aktivitas yang kita cintai.

😃Siapa yang perlu membaca buku ini?

Buku ini tidak terbatas pada kalangan tertentu. Rasanya setiap orang bisa membaca, baik itu pegawai, pengusaha, mahasiswa ataupun freelancer.
Kamu akan sangat menyukai buku ini, bila kamu:

  • Seorang ibu pekerja yang memiliki balita (Seperti saya), yang terkadang merasa seluruh waktu telah habis untuk pekerjaan dan urusan rumah tangga, namun ingin memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri
  • Seorang yang ingin meng-efektivitaskan waktunya namun tetap produktif
  • Seorang yang lelah dengan aktivitas kerja 9 to 5 atau bahkan harus lembur setiap hari

🎨Bagaimana buku ini telah memberi dampak bagi saya

  1. Buku ini membuat saya mengefektifkan waktu saya, salah satunya yaitu dengan menetapkan waktu kapan untuk cek email dan pesan. Sehingga saya tidak perlu selalu didepan layar menyelesaikan seluruh email yang masuk. Termasuk menggunakan autoreply pada beberapa email bila diperlukan.
  2. Saya menjadi lebih terbuka dengan arti dari pekerjaan yang seharusnya tidak menghabiskan seluruh waktu harian saya, karena bisa dilakukan lebih efektif dengan menjadwalkan dan membuat list prioritas.
  3. Saya menyadari bahwa mencoba hal baru diluar kebiasaan saya sehari-hari, tidak SEMENAKUTKAN itu. Bahkan banyak benefit misalnya quality time bersama keluarga yang bisa dilakukan karena efektivitas waktu yang dilakukan.
  4. Do Not Multitask. Dengan menetapkan prioritas dan fokus pada menyelesaikannya tepat waktu, lebih efektif dibanding menyelesaikan semua hal bersamaan bahkan terkadang membuat kita jadi merasa overwhelmed dan hasilnya kurang maksimal.

🎯 My Top 3 Quotes

The worst really wasn't that bad. To enjoy life, you don't neeed fancy nonsence, but you do need to control your time and realize that most things aren't as serious as you make them out to be.
Lifestyle design is based on massive action-output. Increased output necessitates decreased input. Most information is time-consuming, negative, irrelevant to your goals, and outside your influence.
Adversity doesn't build character, it reveals it. Money doesn't change you, it reveals who you are when you no longer have to be nice.

📑Catatan dan review

Bagaimana 4 Hours Workweek bisa terjadi?

The DEAL of deal making is also an acronym for the process to becoming member of The New Rich.

Penulis, Timothy Ferris mengenalkan konsep DEAL sebagai langkah untuk mengefektivitaskan waktu, tetap produktif dan tetap memiliki pendapatan.

D for Definition (Definisi)
Merubah pola pikir yang salah dan mengenalkan arah dan tujuan yang baru, tentang bahaimana pengefektivitasan waktu dapat dilakukan dan bagaimana orang sukses melakukannya.

E for Elimination (Eliminasi)
Meng-eliminasi berbagai hal seperti diet rendah informasi (membiasakan diri mengurangi informasi berlebih yang tidak diperlukan), mengabaikan hal yang tidak penting dan mengelola WAKTU sebagai gaya hidup mewah.

A for Automation (Otomatisasi)
Menaruh cashflow di autopilot menggunakan outsourching, dan lainnya yang membuat memiliki pendapatan dengan gaya hidup baru yang efektif menjadi memungkinkan

L for Liberation (Liberasi)
Mengenalkan konsep mini pensiun. Membuat working-remote menjadi hal yang sempurna dan memungkinkan untuk dilakukan dan membebaskan kita untuk harus berada di tempat tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini adalah tentang mobilitas.